Bertahan dalam menjaga kepuasan dan loyalitas konsumen merupakan tugas pokok bagi setiap para pelaku usaha. Namun saat ini, pelaku usaha harus berpikir dan berusaha lebih lagi untuk menjaga kepuasaan dan loyalitas konsumen saat adanya pandemi COVID-19. Dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagai upaya pemerintah untuk menghambat laju perkembangan Virus Corona atau COVID-19, membuat para pelaku usaha mengeluhkan bahwa mereka kehilangan konsumen dengan alasan konsumen menghemat anggaran.
Namun, sebenarnya perusahaan bisa menyiasati dengan langkah strategis untuk menjaga retensi atau loyalitas konsumen di kala PSBB pandemi COVID-19 ini. Lalu langkah apa sajakah yang dapat diambil pelaku usaha untuk meningkatkan loyalitas konsumen saat PSBB dampak dari pandemi COVID-19?
- Terapkan simple point dan loyalty. Metode ini adalah hal lumrah yang digunakan oleh beberapa pebisnis bahkan sebelum adanya krisis pandemi. Simple point dan loyalty adalah metode dengan memberikan poin tertentu kepada konsumen pada setiap pembelian items tertentu. Semakin sering berbelanja, konsumen akan mendapatkan lebih banyak poin. Setelah itu, poin-poin nya dapat ditukarkan atau digunakan dengan keuntungan dalam berbelanja, misalnya mendapatkan diskon. Secara tidak sadar, dengan adanya simple point dan loyalty ini yang akan membangun loyalitas konsumen.
- Terapkan Personalized Approach. Di era serba internet, banyak perusahaan yang telah menggunakan customer data platform yang menyajikan data personalized experience konsumen atau hal yang disukai dan diinginkan konsumen saat berbelanja atau hanya sekedar melihat-lihat di internet. Personalized Approach itu sendiri adalah metode menyajikan produk yang sesuai dengan apa yang dicari konsumen secara historis. Misalnya konsumen A pernah mengakses situs belanja produk Anda dan mencari buku. Maka di kemudian hari iklan yang muncul kepada konsumen Anda adalah kumpulan buku yang mungkin dicari oleh konsumen. Dengan menggunakan cara ini, pelaku usaha tetap bisa menjangkau konsumennya melalui aksi historis konsumen dan mampu untuk menjawab keinginan konsumen.
- Menggunakan dan menerapkan standar kesehatan. Satu hal yang penting di saat pandemi adalah pelaku usaha harus bisa meyakinkan konsumen bahwa setiap proses produksi mulai dari suplai barang hingga pengiriman kepada konsumen telah menggunakan prosedur kesehatan yang dianjurkan.
- Buat Channel alternatif. Langkah lainnya untuk bertahan di era next normal adalah membuat marketing channel alternatif, misalkan jika selama ini pelaku usaha memasarkan produk nya secara offline, pelaku usaha harus membuat channel alternatif untuk proses pemasarannya dengan mengandalkan teknologi. Misalnya dengan menggunakan software Autopospay, dengan menggunakan autopospay bisa mempermudah pelaku usaha untuk memasarkan dan menjual produk karena bisa dilakukan secara online. Sehingga pelaku usaha tetap bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk work from home, dan bisa memudahkan konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan mudah dan cepat.
Autopospay.com, merupakan salah satu software yang saat ini telah banyak digunakan. Autopospay tidak hanya membantu Anda menghitung transaksi, laporan keuangan secara otomatis, manajemen stok dan opname, Autopospay juga telah dilengkapi dengan WEBSITE berjualan ONLINE dan yang dapat menerima pembayaran Kartu Kredit dari Konsumen anda melalui payment gateway yang juga bisa dikonekkan ke marketplace. Cari tahu tentang Autopospay dan dapatkan uji coba Autopospay secara GRATIS di sini.
Berita Lainnya
LEMPoS Kuliah Whatsapp
Dokter IT Bagi UKM Dan UMKM Itu Bernama LEMPOS
Kunjungan Kerja Yayasan Global CEO Indonesia Jateng ke Jepara