Bekembangnya usaha startup (rintisan baru) di Indonesia disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Meristekdikti), Mohamad Nasir. Terhitung dari tahun 2015 hingga saat tulisan ini dimuat, terdapat 1.307 jumlah startup dengan pendapatan sekira Rp1-Rp7 miliar. Jumlah tersebut melampaui Iran, yang mengalami pertumbuhan startup sekira 1.000 perusahaan.
Dengan tumbuhnya usaha startup, salah satunya bidang IT memunculkan banyak produk-produk software aplikasi di Indonesia. Namun, pertumbuhan startup yang pesat tersebut, tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia di bidang Software Quality Assurance (SQA).
SQA adalah proses sitematis untuk memeriksa apakah sebuah software telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan sebelumnya. SQA terbagi menjadi 2 bagian yaitu, Quality Assurance Tester (QA Tester) dan Quality Assurance Engineer (QA Engineer). Meski keduanya memiliki keterikatan tugas satu sama lain, namun tedapat perbedaan tugas dan fungsinya.
QA Tester bertugas melaksanakan pengujian pada perangkat atau emulator, membuat alur pengujian, dan membuat laporan hasil pengujian. Sedangkan QA Engineer bertugas membuat program pengujian otomatis, memberikan laporan pengujian, memberikan masukan atas software yang diuji, berkomunikasi dengan orang-orang berkepentingan seperti, pengembang UI/UX, back end dan Product Manager (PM).
QA Tester dan QA Engineer memiliki persamaan mendasar yaitu, memastikan software yang dibangun memenuhi persyaratan kwalitas tertentu dan memastikan semua proses pengembangan, mulai dari requirement sampai maintenance, dilakukan dengan baik.
Untuk proses QA, dibutuhkan beberapa kemapuan yang harus dipenuhi yaitu:
· Mindset Pengujian
· Analisa dan Pengujian Fungsional
· Perbaikan Proses
· Defect Management (Manajemen Cacat)
· Pengujian Keamanan
· Pengujian Performa
· Otomasi (terkait dengan penerapan mekanik, sistem elektronik, dan berbasis komputer)
· User Acceptance Testing (pengujian Penerimaan Pengguna)
Sedangkan, untuk menjadi seorang QA, harus memiliki:
· Orientasi layanan pelanggan
· Teliti
· Detail
· Pandai komunikasi lisan maupun tertulis
· Mampu dalam pengumpulan data
· Manajemen dan analisis
· Menganalisis masalah dan pemecahan masalah perencanaan dan pengorganisasian pengambilan keputusan
· Mampu bekerja sama
Dalam setiap bidang pekerjaan pasti ada yang menjadi tanggungjawab di tiap bagian. Tanggungjawab seorang QA adalah memastikan software memenuhi standar yang ditetapkan termasuk keandalan, kegunaan, kinerja, dan standar kualitas umum yang ditetapkan perusahaan.
QA memiliki letak yang tinggi dalam organisasi suatu perusahaan. QA melibatkan Direksi atau Manajemen, apakah software layak atau tidak untuk dikeluarkan, dengan melibatkan proses lain seperti yang disebutkan sebelumnya, produksi, inventory, maintenance, dan lain sebagainya. QA menjaga corporate image (citra perusahaan) dengan mencegah defact ke konsumen. Dengan parameter kualitas.
Untuk seluruh produk LeMPoS sendiri, sudah dilakukan tahap pengujian. Sesuai dengan motto perusahaan LenMarc yaitu 5T. Teruji, terbaik, terpercaya, terjangkau, terlengkap. 175 produk kami sudah dipakai di berbagai macam bidang usaha di seluruh Indonesia menjadi bukti kepercayaan konsumen kami menggunakan produk LeMPoS.
Berita Lainnya
5 Cara Buktikan Diri sebagai Karyawan Profesional
LeMPoS SuperMom Healthy and Smarter BCA LIFE : Kita Gak Tahu Kapan Kita Berkarya di Dunia Ini Milikilah Invetasi Sejak Dini
Anda seorang Programmer Buruk. Ingat Itu.