Sebelum pandemi COVID-19, masyarakat belum terbiasa bekerja online dari rumah. Dengan pandemi ini semua dipaksa work from home (WFH), seluruh pertemuan diharuskan secara virtual melalui platform online meeting, bahkan beberapa produk pun harus bertransformasi menjadi produk online. Dengan diterapkannya aturan untuk bekerja dari rumah, produk harus online, bahkan komunikasi pun online, istilah inilah yang disebut dengan new normal. Istilah New normal sendiri artinya adalah istilah yang diberikan untuk situasi berbeda dari biasanya karena situasi pembatasan sosial akibat pandemi. Mckinsey, salah satu firma konsultan bisnis asal Amerika Serikat menyebutkan, pasca new normal, akan ada istilah next normal. Apa itu next normal?
Next Normal adalah dimana aktivitas kembali seperti semula namun dengan perubahan-perubahan yang dibawa ketika menjalankan new normal. Adaptasi yang lama saat new normal akhirnya menjadi kebiasaan. Contoh saja saat new normal, para pebisnis yang gagap teknologi akan berlomba-lomba untuk mempelajari dan memahami teknologi, perilaku konsumen juga akan cenderung berubah, yang biasa nya berbelanja secara offline, pada saat new normal akan lebih terbiasa dan merasa aman jika berbelanja secara online. Bagaimana strategi terbaik yang harus diterapkan untuk pelaku UKM?
Ada dua hal yang menjadi perhatian dalam menyusun strategi dalam bisnis saat new normal. Pertama, bagaimana perusahaan apik dalam menerapkan standar kesehatan kerja baik dari segi produksi maupun operasional kantor. Perusahaan nantinya akan lebih peka terhadap aspek-aspek sumber daya manusia, seperti protokol kesehatan, ketelitian produksi, dan kompensasi karyawannya.
Selain itu, pelaku usaha juga harus lebih peka dan memperhatikan manajemen krisis. Banyak perusahaan saat new normal tumbang karena lalai terhadap manajemen krisis dan tidak mempersiapkan strategi alternatif saat terjadinya krisis.
Memahami konsumen juga salah satu bentuk dari strategi untuk siap menghadapi next normal. Pelaku usaha harus dapat menyampaikan nilai bisnisnya kepada konsumen. Saat new normal, konsumen cenderung akan menjadi lebih pemilih dalam memutuskan produk apa yang akan dibeli. Selain itu konsumen juga akan lebih memilih untuk belanja melalui platform online, tidak hanya untuk kalangan anak muda, namun orang tua pun berbelanja di platform online.
Mempunyai dan memahami strategi saja tidak cukup, pelaku usaha harus bisa beradaptasi dengan baik saat next normal. Bagaimana cara adaptasi untuk pelaku usaha?
Satu-satunya cara untuk beradaptasi pada next normal adalah dengan menggunakan teknologi. Work from home yang sudah menjadi kebiasaan, manajemen stok barang yang dapat meramalkan stok secara otomatis, atau bahkan hal-hal lainnya seperti teknologi keuangan dan pengarsipan juga menuntut pelaku usaha untuk ikut beradaptasi dengan teknologi.
Autopospay, Software Berbasis CLOUD yang sudah lengkap semuanya dimulai dari TOKO ONLINE, STOK, Laporan Keuangan, Invoice / POS, Customer Loyalty, VOUCHER, Payment Gateway hingga konek ke Marketplace, AUTOPOSPAY tidak hanya dilengkapi pembukuan tetapi juga TOOLS Strategi usaha untuk MENINGKATKAN OMZET BISNIS anda dengan lebih cepat dan tepat di era NEXT NORMAL ini.
Jika membutuhkan informasi seputar program Autopospay bisa hubungi WA di 0896 2600 5000 atau klik di https://autopospay.com/ atau klik di live chat kami di https://indogo.id/
Berita Lainnya
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
10 Tips Agar Pekerjaan Anda Tidak Menjadi Beban
Valuasi dan Cara Di Invest Di Dunia Startup