Bandung, 1 Oktober 2018 - Belakangan sistem keamanan Fingerprint scanner (pemindai sidik jari) makin populer disematkan pada smartphone (Handphone pintar), yang terbaru smartphone dari Vivo dengan tipe Vivo V11 Pro menyematkan sistem tersebut didalamnya. Sistem Fingerprint Scanner tersebut diklaim merupakan jawaban dari tingginya kebutuhan pengguna untuk mengakses layar ponsel dengan cepat tanpa perlu menekannya berkali-kali.
Berdasarkan data yang didapat penulis, ada sekira 34 Smartphone yang menyematkan sistem keamanan yang sama. Selain sistem keamanan berupa Fingerprint, ada juga sistem keamanan PIN, Password (Sandi), Pattern (Pola), dan Facelock (Pemindai wajah). Mesin Bundy atau mesin absensi kartu menjadi yang pertama yang menggunakan sistem keamanan Fingerprint. Meskipun penggunaanya praktis, namun karena dinilai boros kertas dan tinta, Fingerprint mulai ditinggalkan dan tergantikan sistem barcode, kartu magnetik, dan kata sandi.
24 Januari 2018 menjadi awal mula rilisnya smartphone pertama yang menggunakan sistem keamanan Fingerprint yaitu, Vivo X20 Plus UD. Namun saat itu, sistem tersebut seolah kurang menarik perhatian konsumen, sehingga popularitas Fingerprint kembali tenggelam. Kini Fingerprint mendapatkan popularitasnya kembali karena sudah disematkan pada banyak smartphone yang beredar sekarang.
Selain Fingerprint ada pula sistem keamanan lainnya seperti, PIN, Password, Pattern, dan Facelock . Namun sistem lainnya tersebut masih memiliki kekurangan dan resiko yang lebih banyak dibandingkan Fingerprint. PIN biasanya terdiri dari 4 sampai 16 digit angka, sementara Password sendiri terdiri dari kombinasi huruf dan angka. semakin rumit PIN dan Password, maka semakin sulit sistem keamanan untuk diretas. Kedua sistem tersebut memiliki kekurangan yang sama, apabila pemilik PIN atau Password lupa kombinasinya, maka tentu mereka akan kesulitan mengakses sistem.
Lalu bagaimana dengan Pattern dan Face Scanner? Pattern biasanya lebih sederhana, hanya 9 titik yang harus disambungkan membentuk pola. Mudah diingat, tapi mudah pula diretas karena kesederhanaannya tersebut. Sementara Facelock juga hampir mengalami nasib yang sama, mudah diretas. Facelock yang menggunakan gambar 2D bisa tertipu saat pengguna menggunakan kacamata atau berada di lokasi kurang cahaya.
Sistem keamanan Fingerprint nyaris tidak mempunyai kekurangan sistem-sistem tersebut, dengan catatan tingkat sensitifitasnya cukup dan membuat pengguna nyaman saat menggunakannya. Semua Program Lenmarc sudah mendukung penyematan teknologi sistem kemanan Fingerprint demi keamanan data pengguna dan kenyamanan mengakses program harus kombinasi angka, huruf, maupun pola. Percayakan keamanan data perusahaan anda pada program kami untuk menghindari persaingan tidak sehat dengan pesaing maupun pengusaha lain. Hubungi kami untuk memesan atau sekedar konsultasi terlebih dahulu di https://www.lempos.com/
Berita Lainnya
Memulai Bisnis dengan Marketplace
Satelit Merah Putih Telah Resmi Mengorbit
Kisah sukses Li Ka Shing, dari tukang sapu pabrik hingga jadi orang terkaya Asia