Bandung, 30 Maret 2019 - Pada Kesempatan LKW (LeMPoS Kuliah WhatsApp) Semalam, atau tepatnya 29 Maret 2019. Moderator LKW, Ridwan Nur Arifin membahas tentang Uang Elektronik: Wujud Uang Masa Kini. Bagaimana isi pembahasannya? Berikut pembahasannya.
Cara pembayaran secara digital yang umumnya dikenal dengan istilah e-money atau e-payment telah lama dimulai. Negara-negara barat cepat mengadopsi metode pembayaran ini dan mengembangkan berbagai teknologi pembayaran berbasis server. Pembayaran digital dengan menggunakan uang elektronik mungkin hanyalah salah satu cara dalam menerima uang atau melakukan transaksi. Kendati demikian, karena kepraktisan, kemudahan, dan kecepatannya, pembayaran digital melalui teknologi mobile dengan menggunakan sistem berbasis server semakin banyak diadopsi konsumen.
Perkembangan teknologi mobile juga turut mendorong tren e-payment ini. Tak heran pengembang dan penyedia layanan pun menjadikannya sebagai salah satu unit bisnis utama mereka. Para penyedia layanan pun semakin menyempurnakan fitur kemudahan/kenyamanan dalam bertransaksi, sekaligus faktor keamanannya. Dari masa ke masa, cara kita membayar untuk mendapatkan suatu barang atau jasa bisa berubah. Dulu kita hanya mengenal sistem barter. Ketika ditemukan uang sebagai sarana penukar barang atau jasa, kita tetap harus melakukan pembayaran dengan menghadirkan diri kita secara fisik.
Sampai saat munculnya teknologi ATM pun, kita masih harus mendatangi tempat-tempat tertentu di mana mesin ATM berada. Memang sudah jauh lebih mudah dan nyaman, tapi tetap saja perkembangan teknologi dan perubahan perilaku belanja konsumen tak dapat dibendung. Konsumen selalu menginginkan cara yang lebih praktis, cepat, dan nyaman.
Perubahan paling pesat tentu terasa sejak kita memasuki era digital. Perkembangan teknologi menciptakan berbagai media serta gadget baru yang bisa memfasilitasi kebutuhan konsumen untuk melakukan pembayaran. Kini membayar suatu produk ataupun jasa bisa semakin mudah. Sejak kemunculan teknologi mobile (sesuai namanya “mobile”), kita bisa melakukan pembayaran di mana pun dan kapan pun.
Uang Jadi Semakin Tak Berwujud
Singkatnya uang elektronik (e-money) didefinisikan sebagai suatu nilai yang berhubungan dengan uang atau mata uang, pada suatu alat atau media penyimpan tertentu, yang bisa digunakan secara luas untuk melakukan pembayaran ke pihak lain. Media atau alat penyimpan tersebut bisa berfungsi sekaligus sebagai instrumen untuk melakukan transaksi dan pembayaran tanpa melibatkan rekening bank atau institusi perbankan.
Uang elektronik ini secara garis besar dibagi menjadi uang elektronik berbasis hardware atau software, tergantung dari teknologi yang digunakan untuk menyimpan nominal yang berhubungan dengan mata uang tersebut.
Dalam kasus produk berbasis hardware, kemampuan untuk melakukan pembayaran berasal dari media fisik, seperti chip card yang dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan. Nilai uang biasanya ditransfer lewat mesin lain yang bisa “membaca” media fisik yang digunakan konsumen. Mesin pembaca ini tidak memerlukan jaringan atau keterhubungan ke server di lokasi lain secara real-time.
Sebaliknya, produk berbasis software memerlukan software khusus yang dijalankan pada alat atau gadget personal seperti komputer atau tablet. Agar dapat melakukan pembayaran, gadget ini memerlukan koneksi internet atau harus dalam kondisi online dengan server yang berada di lokasi lain. Server itulah yang mengendalikan segala transaksi yang terjadi. Skema pembayaran yang menggabungkan dengan software dan hardware juga ada.
Perdagangan digital kini tidak terbatas hanya melibatkan komputer atau smartphone. Ada banyak perangkat atau perantara yang bisa digunakan, seperti berbagai gadget yang saling terkoneksi, peralatan pelengkap teknologi, berbagai macam sensor, sampai bahan pakaian yang bisa digunakan untuk menyimpan data. Semua penemuan inovatif ini berpotensi mendisrupsi perdagangan dan menciptakan bentuk pembayaran yang baru.
Konsumen pun bergeser dari yang dulu menggunakan paket pulsa untuk keperluan suara, menelepon atau SMS, kini lebih bergantung pada paket data untuk keperluan internet, wireless, dan lainnya pada smartphone mereka. Euromonitor International memperkirakan hampir 81 juta perangkat wireless terjual pada 2017 kemarin. Dan ke depan, diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat lebih dari dua kali lipatnya.
China Merambah Dunia
Pada tahun-tahun terakhir ini, smartphone menjadi gawai wajib yang harus dimiliki konsumen secara global. Negeri Tirai Bambu menjadi salah satu negara yang fokus mengembangkan teknologi pembayaran. Mulai 2015 jumlah konsumen China yang melakukan pembayaran melalui ponsel bertambah banyak. Memasuki 2016, menurut data dari Euromonitor International, dua per tiga transaksi digital dilakukan melalui mobile.
Pemain besar seperti Alipay dan WeChat mengubah perilaku konsumen dengan menyuguhkan aplikasi mobile yang mempermudah berbagai transaksi dan perdagangan. Alipay dan WeChat pun kini mulai merambah luar negeri. Aplikasi dompet China ini mulai bergerak ke barat seiring dengan bertumbuhnya kemampuan ekonomi, jumlah penduduk, plus dukungan pemerintah yang memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak asing. Kini antarnegara sudah hampir tak ada batasan dalam hal transaksi, pergerakan produk, bahkan pergerakan manusia. Jumlah perjalanan ke luar negeri dari Tiongkok juga diperkirakan akan meningkat sampai tahun 2030 ke depan.
Alipay sendiri—yang didirikan oleh Alibaba Group—mempunyai sekitar 520 juta pengguna terdaftar dan kini men-support pembayaran untuk 27 mata uang di 30 negara. Alipay menjadi platform pihak ketiga yang melayani transaksi pembayaran online maupun mobile. Sementara itu WeChat juga bertumbuh menjadi aplikasi yang menyediakan banyak layanan, mulai dari chatting hingga platform pembayaran. Dengan pengguna aktif sebanyak ratusan juta setiap bulannya, WeChat Pay telah menjadi solusi pembayaran mobile yang banyak digunakan mulai dari transaksi di pasar, restoran kecil, hingga para peritel besar.
Souheil Badran, Presiden Alipay di Amerika Utara, menjelaskan, “Alipay membuat konsumen Tiongkok bisa bertransaksi dengan cara yang sesuai pilihan dan kenyamanan mereka. Alipay khususnya telah bermitra dengan berbagai penyedia jasa pembayaran, seperti First Data, Verifone, Payworks, dan Stripe agar bisa memperluas jangkauan layanan konsumennya dan diterima sebagai alat pembayaran di luar China,” jelasnya.
Contohnya Alipay dan Verifone yang memperluas kerja sama supaya para pelancong China bisa melakukan pembayaran taksi di Amerika Utara. Kerja sama dengan pihak asing sangat penting karena jumlah konsumen China yang semakin terkoneksi secara digital dan mulai menembus dunia internasional semakin bertambah.
Itulah pembahasan dari Moderator tentang Uang Elektronik: Wujud Uang Masa Kini di LKW, semoga bisa menabahkan wawasan pembaca dan bermanfaat. Saat ini sudah puluhan bahkan ratusan orang bergabung di LKW untuk mendapatkan pengetahuan terkait wirausaha dan perkembangannya. Selain itu, Moderator LKW akan menyapa secara langsung di grup, bersedia menjawab bertanya dan memberikan saran terkait wirausaha. Tidak jarang juga anggota grup diberikan kesempatan berbagi pengalaman dan ilmu pada anggota lainnya. Tertarik menjadi anggota LKW? Klik link https://www.lenmarc.com/faq/frontend/event_single/kuliah-whatsapp-tentang-wirausaha-dari-lempos-gratis dan ini gratis! Kami sadar, ilmu itu mahal, beberapa dari kita yang kurang beruntung mungkin tidak mendapatkan kesempatan mendapatkan ilmu yang cukup. Tapi, di LKW kami bagikan ilmu yang kami punya dengan cuma-cuma alias gratis!, dengan harapan, ilmu yang Kami bagikan bisa bermanfaat bagi anggota, dan lebih luasnya untuk Indonesia terutama di bidang wirausaha. Kami tunggu bergabungnya Anda di LKW, Sukses selalu.
Berita Lainnya
Apa itu SDG dan Indogo: Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
Puluhan Pengusaha Muda Bali Beradu Ide Bisnis di CYE JCI
Penghargaan Ten Outstanding Young Person (TOYP) 2023